Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat kenaikan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia pada tahun 2024. Kenaikan ini cukup signifikan, hampir tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Data menunjukkan bahwa angka kematian akibat DBD juga meningkat, dengan kasus tertinggi dilaporkan dari Jawa Barat.
Provinsi-provinsi lain seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Kalimantan Tengah juga melaporkan angka kematian yang cukup tinggi akibat DBD. Hal ini menjadi perhatian serius karena musim pancaroba menjadi musim yang sangat diinginkan oleh nyamuk pembawa virus DBD, sehingga potensi peningkatan kasus DBD akan sangat tinggi.
Salah satu hal yang perlu diwaspadai adalah Dengue Shock Syndrome (DSS). DSS merupakan bentuk yang parah dari DBD yang dapat menyebabkan syok, kesulitan bernapas, pendarahan berat, dan kerusakan organ yang serius. Gejala DBD biasanya dimulai dengan demam ringan yang kemudian berkembang menjadi demam tinggi, sakit kepala, nyeri di belakang mata, nyeri otot dan sendi, serta ruam pada kulit. Jika tidak ditangani dengan cepat, DBD dapat berkembang menjadi DSS yang mengancam nyawa.
Menurut Pan American Health Organization (PAHO), DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi virus. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga dewasa. Gejalanya bervariasi, mulai dari demam ringan hingga demam tinggi yang menyebabkan nyeri hebat, sakit kepala, dan ruam pada kulit. Ketika penyakit ini berkembang menjadi DSS, kondisi penderitanya bisa memburuk secara cepat dan memerlukan perawatan medis yang intensif.
Langkah-langkah Pencegahan DBD dan DSS:
- Jaga Kebersihan Lingkungan:
Buang tempat-tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk, seperti tempat air yang tergenang. - Gunakan Kelambu atau Pakaian Pelindung:
Saat tidur, gunakan kelambu atau pakaian yang menutupi tubuh secara menyeluruh untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk. - Gunakan Obat Anti-Nyamuk:
Gunakan obat anti-nyamuk atau semprotkan insektisida di sekitar rumah untuk membunuh nyamuk. - Cari Bantuan Medis:
Segera cari bantuan medis jika mengalami gejala DBD seperti demam tinggi, sakit kepala parah, atau pendarahan yang tidak berhenti.
Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko terkena DBD dan DSS. Penting untuk tetap waspada dan bertindak cepat jika mengalami gejala yang mencurigakan. Menjaga kebersihan dan kesehatan diri sendiri serta lingkungan sekitar adalah kunci untuk mencegah penyebaran penyakit DBD yang mematikan ini.
Sumber :
https://www.paho.org/en/topics/dengue#prev
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20240418202738-255-1087846/kasus-dbd-di-ri-capai-62-ribu-naik-3-kali-lipat-dari-2023
https://soloraya.solopos.com/meningkat-drastis-ini-data-sebaran-kasus-dbd-per-puskesmas-di-boyolali-1891668
https://www.liputan6.com/health/read/5574058/kasus-dbd-di-indonesia-per-15-april-2024-capai-62-ribu-475-meninggal-dunia?page=2