Articlesbreadcrumb
Kembali Sebabkan Kematian, Kenali dan Siaga Virus Nipah
Kembali Sebabkan Kematian, Kenali dan Siaga Virus Nipah
Article
Kembali Sebabkan Kematian, Kenali dan Siaga Virus Nipah

Kematian akibat virus Nipah kembali terjadi di Kerala, India pada 9 September 2024. Pasien tersebut mulai mengalami gejala sejak 5 September, dan kasus ini menjadi yang kedua di India tahun ini, setelah sebelumnya kasus serupa terjadi pada bulan Juli 2024. Di luar India, kasus kematian akibat virus Nipah juga tercatat di Bangladesh pada 29 Januari 2024.

Meskipun belum ditemukan kasus infeksi virus Nipah pada manusia di Indonesia hingga saat ini, virus tersebut tergolong sangat mudah menular baik dari hewan maupun manusia yang sudah terinfeksi, sehingga penting untuk meningkatkan kewaspadaan. Virus ini bahkan memiliki potensi menjadi pandemi.

Jadi, apa sebenarnya virus Nipah dan seberapa bahaya virus ini?


Mengenal Virus Nipah dan Sejarahnya 

Virus Nipah pertama kali diidentifikasi pada tahun 1999 di Malaysia, dimana wabah awalnya terjadi di wilayah peternakan babi. Menurut World of Health Organization (WHO), penyebaran virus ini bermula dari kelelawar buah yang menularkan virus ke hewan ternak babi. Virus Nipah bersifat zoonosis, artinya dapat ditularkan dari hewan ke manusia dan menular antar manusia. Hingga kini tercatat sebanyak 643 kasus dengan 380 kematian di beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Bangladesh, India dan Filipina. WHO telah memasukkan virus Nipah sebagai salah satu dari 9 penyakit infeksi emerging yang dianggap sebagai ancaman kesehatan global. Tingkat kematian dari virus ini berkisar antara 40% - 75% yang dimana virus ini tidak boleh dianggap remeh.  

Nama “Nipah” diambil dari Desa Sungai Nipah di Malaysia, tempat pertama kali virus ini ditemukan. Virus ini termasuk dalam kelompok Paramyxovirus yang merupakan virus ribonucleic acid (RNA). Kelompok virus ini juga dapat menyebabkan penyakit lain, seperti pneumonia, gondongan dan campak. Reservoir alami virus ini adalah kelelawar buah dari genus Pteropus. Dimana virus Nipah tidak menyebabkan penyakit pada kelelawar, tetapi dapat menyebar dari mereka ke hewan lain, seperti babi. 

 

Penularan dan Gejala Virus Nipah 

mother-hugging-daughter.jpg
Gambar 1. Upaya Pencegahan Virus 

Penularan virus Nipah cukup mudah dan harus diperhatikan dengan serius. Virus ini dapat menyebar melalui:

  • Kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi (air liur, darah, urine).
  • Konsumsi daging hewan terinfeksi yang dimasak setengah matang atau mentah.
  • Memakan buah yang sudah terkontaminasi oleh virus.
  • Kontak langsung antar manusia, melalui droplet, darah, atau urine pasien yang terinfeksi.

Masa inkubasi virus berkisar 4-14 hari sebelum munculnya gejala. Namun tergantung kepada imunitas tubuh, terbukti dengan adanya laporan mencapai 45 hari. Gejalanya bervariasi, mulai dari tanpa gejala, ringan hingga berat atau fatal, seperti:

  1. Demam
  2. Flu
  3. Sakit Kepala
  4. Nyeri Otot
  5. Muntah
  6. Sakit Tenggorokan 
  7. Sesak Napas 
  8. Peradangan Otak (Ensefalitis) 

Pada kasus berat, bisa menyebabkan kejang yang diikuti koma dalam 24-48 jam, dan dalam banyak kasus, berakhir dengan kematian.

 

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

Karena mudahnya penularan, pencegahan menjadi kunci untuk menghindari penyebaran virus. Beberapa langkah pencegahan yang bisa kita lakukan : 

  1. Cuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir setelah berinteraksi dengan hewan atau orang yang sakit. 
  2. Hindari menyentuh wajah (mata, hidung dan mulut) dengan tangan yang belum disterilkan terlebih dahulu.
  3. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan  asupan gizi seimbang dan istirahat cukup. 
  4. Hindari kontak langsung dengan hewan yang berisiko, terutama kelelawar dan babi.
  5. Selalu mencuci bersih sayur dan buah sebelum dikonsumsi.
  6. Pastikan daging dimasak hingga matang sempurna dan hindari konsumsi daging mentah atau setengah matang. 

Pencegahan ini penting dilakukan oleh seluruh masyarakat, meskipun virus Nipah belum dilaporkan di Indonesia. Mengingat bahayanya, upaya kolektif untuk tetap waspada dan menjalankan langkah-langkah pencegahan menjadi kunci untuk melindungi diri dari potensi penyebaran virus Nipah.

 

Sumber : 

Kementerian Kesehatan RI (2021). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Virus Nipah di Indonesia. Jakarta. 

https://ayosehat.kemkes.go.id/mengenal-virus-nipah-dan-gejalanya

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-7543735/india-laporkan-kematian-ke-2-tahun-ini-akibat-virus-nipah-begini-gejalanya 

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-7451966/geger-remaja-di-india-tewas-terpapar-virus-nipah-ini-gejala-yang-dikeluhkan

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-7173088/pria-di-bangladesh-tewas-usai-terpapar-virus-nipah-otaknya-rusak 

https://www.etvbharat.com/en/!state/nipah-virus-extensive-preventive-steps-underway-in-kerala-enn24091703370 

Recommended Topic
Latest Article