Articlesbreadcrumb
Mengenal Binge Eating Disorder: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Mengenal Binge Eating Disorder: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Article
Mengenal Binge Eating Disorder: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Binge Eating Disorder (BED) merupakan salah satu gangguan perilaku makan yang dapat berdampak serius pada kesehatan fisik dan mental seseorang. Dalam artikel ini, kita akan membahas gejala, penyebab, dan opsi pengobatan untuk mengatasi gangguan makan ini.

 

Gejala Binge Eating Disorder

BED ditandai oleh perilaku mengkonsumsi makanan dalam jumlah besar dalam waktu singkat, disertai perasaan tidak dapat mengendalikan diri. Penderita BED seringkali merasa bersalah, jijik, dan depresi setelah mengalaminya. Tanda lainnya meliputi makan sendirian karena malu dengan jumlah makanan yang dikonsumsi dan kebiasaan makan berlebihan yang terjadi secara rutin.


Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab BED belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa faktor risiko telah diidentifikasi. Faktor genetik, riwayat gangguan makan dalam keluarga, kondisi psikologis seperti depresi atau kecemasan, serta masalah pada pola diet dapat meningkatkan risiko terjadinya BED. Selain itu, gangguan citra tubuh juga dapat menjadi pemicu.

 

Statistik dan Informasi Penting

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan menjelaskan bahwa BED diperkirakan dialami oleh 3,5% wanita dewasa dan 2% pria dewasa di seluruh dunia. Kemudian, penelitian dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK) menunjukkan bahwa BED merupakan gangguan makan paling umum di Amerika Serikat.


Pengobatan Binge Eating Disorder

Ilustrasi seseorang melakukan psikoterapi sebagai upaya pengobatan Binge Eating Disorder (BED) - Meditap (1).jpg
Ilustrasi seseorang melakukan psikoterapi sebagai upaya pengobatan Binge Eating Disorder (BED)

Pengobatan BED melibatkan pendekatan holistik yang mencakup aspek psikologis, gizi, dan pemberian obat-obatan. Psikoterapi, seperti Terapi Perilaku Kognitif dan Psikoterapi Interpersonal, dapat membantu pasien mengendalikan pola makan dan meningkatkan kesehatan mental. Konsultasi gizi juga penting untuk menentukan diet yang sesuai dengan kebutuhan pasien. 

Dalam beberapa kasus, obat-obatan seperti lisdexamfetamine atau antidepresan dapat diresepkan untuk membantu mengatasi gejala BED. Terapi ini harus disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan masing-masing pasien.

 

Dampak dan Komplikasi

Binge Eating Disorder dapat berdampak pada kesehatan dalam jangka panjang, yakni: 

  • Kenaikan berat badan secara signifikan hingga menyebabkan obesitas
  • Meningkatkan risiko diabetes tipe 2
  • Risiko penyakit jantung
  • Kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, serta masalah tidur
  • Gangguan pencernaan.

Mengatasi Binge Eating Disorder memerlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan peran dokter, psikolog, dan ahli gizi. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang gejala, penyebab, dan opsi pengobatan, diharapkan masyarakat dapat lebih peka terhadap masalah ini dan memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkannya. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika kalian atau seseorang yang kalian kenal mengalami gejala Binge Eating Disorder.

 

Sumber : 

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2266/binge-eating-disorder 

https://www.niddk.nih.gov/health-information/weight-management/binge-eating-disorder/definition-facts 

https://www.beateatingdisorders.org.uk/about-beat/ 
 


 

Recommended Topic
Latest Article