Belakangan ini, susu ikan menjadi viral di media sosial. Produk ini menjadi perbincangan masyarakat setelah diusulkan sebagai alternatif susu hewani dalam program Makan Bergizi Gratis. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjelaskan bahwa susu ikan telah dikembangkan sejak tahun 2021 dan diluncurkan pada 2023. Menurut Budi Sulistyo, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, susu ikan dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat Indonesia yang masih dibawah rata-rata negara maju. Saat ini konsumsi rata-rata protein masyarakat Indonesia masih berada di bawah 100 gram per hari, di mana negara-negara maju umumnya telah melampaui angka tersebut. Jadi, apa sebenarnya susu ikan itu?

Mengenal Susu Ikan 

Susu ikan bukanlah "susu" dalam arti harfiah. Istilah ini hanyalah kiasan karena produk ini berbentuk bubuk putih yang mirip dengan susu bubuk. Susu Ikan merupakan minuman protein yang berasal dari daging ikan, melalui proses produksi canggih. Produk ini adalah turunan dari Hidrolisat Protein Ikan (HPI), dimana protein ikan diuraikan menjadi peptida sederhana dan asam amino menggunakan enzim, asam atau basa.Penelitian tentang HPI sendiri sudah dimulai sejak 2017 oleh tim Biotechnologi Libang KKP, memanfaatkan ikan rendah nilai ekonomi seperti ikan petek, selar, dan tamban. 

Dengan kehadiran susu ikan, diharapkan masyarakat Indonesia yang mengalami kesulitan dalam mengonsumsi ikan dapat memenuhi kebutuhan proteinnya. Namun, bagi mereka yang memiliki riwayat alergi, penting untuk berhati-hati karena susu ikan mengandung alergen yang serupa dengan susu sapi. 

Saat ini, susu ikan sudah diproduksi massal di Bekasi dengan merek Surikan.

Kandungan Gizi Dalam Susu Ikan 

Susu ikan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan susu sapi, terutama dari sisi kandungan gizinya. Beberapa manfaatnya antara lain:

1. Mengandung Omega 3, DHA, dan EPA yang baik untuk kesehatan jantung, saraf, dan otak. 
2. Aman bagi alergi atau intoleransi laktosa. 
3. Kaya akan mikronutrien seperti vitamin D, Vitamin B12, Kalsium, hingga fosfor yang baik untuk kesehatan tulang. 
4. Protein dan asam amino yang lebih mudah dicerna tubuh. 

Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun susu ikan kaya gizi, produk ini tidak bisa sepenuhnya menggantikan susu sapi. Salah satu alasannya adalah kandungan kalsium pada susu sapi yang masih lebih tinggi. Susu ikan lebih cocok sebagai alternatif atau pelengkap protein bagi mereka yang tidak dapat mengonsumsi susu sapi.

Bagaimana Rasanya?

Beberapa masyarakat yang sudah mencoba susu ikan menyatakan bahwa tekstur dan tampilannya sangat mirip dengan susu sapi. Namun ada sedikit rasa amis ikan di bagian akhir yang mungkin menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian orang. 

Sumber : 

https://kkp.go.id/news/news-detail/kkp-galakkan-produksi-susu-ikan-dukung-asupan-protein-masyarakat-YWwp.html

https://www.um-surabaya.ac.id/en/article/pro-kontra-usulan-susu-ikan-jadi-menu-makan-gratis-prabowo-gibran-ini-kata-pakar-um-surabaya

https://kesehatan.kontan.co.id/news/apa-itu-susu-ikan-ini-kandungan-gizi-dan-manfaatnya#google_vignette 

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-7545990/kenapa-tak-makan-ikan-utuh-saat-gizinya-lebih-baik-dari-susu-ikan-brin-buka-suara  

https://www.cnbcindonesia.com/news/20240918180227-4-572798/pabrik-ini-siap-suplai-susu-ikan-untuk-program-mbg-prabowo