Articlesbreadcrumb
Risiko Kematian Tinggi, Kenali Henti Jantung Mendadak yang Dapat Terjadi Pada Siapa Saja
Risiko Kematian Tinggi, Kenali Henti Jantung Mendadak yang Dapat Terjadi Pada Siapa Saja
Article
Risiko Kematian Tinggi, Kenali Henti Jantung Mendadak yang Dapat Terjadi Pada Siapa Saja

Banyaknya permasalahan pada kesehatan jantung tentu harus kita perhatikan, mulai dari risiko, penyebab, hingga penanganannya. Beberapa kondisi jantung memerlukan penanganan cepat untuk meminimalisir risiko kematian, salah satunya adalah henti jantung mendadak. Kondisi ini memiliki risiko kematian tinggi 


Apa Itu Henti Jantung Mendadak? 

Henti jantung mendadak, atau sudden cardiac arrest, merupakan kondisi di mana jantung berhenti bekerja secara tiba-tiba karena gangguan irama jantung akibat masalah kelistrikan. Ketika ini terjadi, pernapasan berhenti dan kesadaran hilang seketika. Apabila tidak segera ditangani, kerusakan otak permanen dapat terjadi dalam hitungan menit, yang berujung pada kematian. Kondisi ini dapat menyerang siapa saja, tidak memandang usia atau kondisi kesehatan.Bahkan orang yang tampak sehat pun bisa mengalami henti jantung mendadak.

Meski sering disamakan dengan serangan jantung, keduanya berbeda. Serangan jantung disebabkan oleh penyumbatan aliran darah ke jantung, sedangkan henti jantung adalah gangguan kelistrikan yang mengakibatkan jantung gagal memompa darah ke seluruh organ tubuh. Namun, serangan jantung dapat menyebabkan perubahan aktivitas listrik jantung yang berujung pada henti jantung mendadak. 

Di Amerika Serikat, henti jantung mendadak telah merenggut sekitar 350,000 nyawa  setiap tahun. Pemerintah setempat menyediakan Automated External Defibrillator (AED) di tempat umum sebagai langkah antisipatif. AED adalah perangkat portabel yang secara otomatis menganalisa irama jantung dan memberikan sengatan listrik melalui dada ke jantung untuk mengembalikan irama jantung. Alat ini dapat digunakan secara gratis oleh khalayak umum sebagai antisipasi pertolongan pertama. 

Menurut Sudden Cardiac Arrest Foundation, jumlah korban henti jantung mendadak di seluruh dunia per hari setara dengan jatuhnya dua pesawat jet yang menewaskan seluruh penumpang.

Picture4.jpg
Gambar 1. Pentingnya kesehatan jantung

Gejala Henti Jantung Mendadak 

Henti jantung mendadak bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, baik di tempat umum maupun di rumah. Gejalanya meliputi: 

  1. Nyeri bagian dada
  2. Jantung berdetak cepat
  3. Sesak napas
  4. Pingsan/ kehilangan kesadaran
  5. Tidak bernapas

 

Faktor Pemicu 

Henti jantung mendadak bisa terjadi pada siapa saja bahkan tanpa riwayat penyakit jantung sebelumnya. Gangguan ini bisa menjadi awal mula seseorang mengalami gangguan jantung lainnya. Sehingga rata-rata yang mengalami masalah ini adalah seseorang yang pertama kali mengalami gangguan jantung. 

Tak terkecuali tentunya bagi orang-orang yang memiliki beberapa kondisi di bawah ini, dimana memiliki risiko lebih tinggi mengalami henti jantung mendadak : 

  1. Riwayat masalah jantung, seperti jantung koroner 
  2. Sleep apnea
  3. Kadar magnesium dan kalium tidak seimbang  
  4. Tekanan darah tinggi/ hipertensi 
  5. Gaya hidup tidak sehat, seperti merokok dan kurang bergerak 
  6. Obesitas   

 

Penanganan Henti Jantung Mendadak 

Karena henti jantung terjadi secara tiba-tiba dan pengaruhnya terhadap tubuh sangat fatal dalam hitungan menit, penanganan segera sangatlah penting.  Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan sambil menunggu pertolongan medis:

  1. Lakukan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru (RJP)  
  2. Gunakan alat kejut jantung atau AED
  3. Segera panggil ambulans atau bawa penderita ke rumah sakit terdekat.

Sayangnya, hanya sepertiga korban henti jantung mendadak yang mendapatkan pertolongan segera berupa CPR dan kurang dari 5% yang mendapat pertolongan dengan AED. Hal ini mengurangi 7-10% peluang bertahan hidup, sehingga,hanya sekitar 10 persen korban yang berhasil selamat. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang CPR dan pelatihan penggunaan AED.

Selain itu, penting juga untuk melakukan skrining jantung secara rutin sebagai langkah preventif. 

 


Sumber : 

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/sudden-cardiac-arrest 

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sudden-cardiac-arrest/symptoms-causes/syc-20350634 

https://www.sca-aware.org/about-sudden-cardiac-arrest/myths-and-facts 

https://cpr.heart.org/en/resources/cpr-facts-and-stats 

 

Recommended Topic
Latest Article