
Medipals tahu enggak kalau diabetes pada anak bisa terjadi dan membawa risiko kesehatan yang tinggi? Anak-anak yang menderita diabetes dapat mengalami masalah kesehatan pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan sistem saraf. WHO mencatat bahwa penderita diabetes di seluruh dunia mengalami kenaikan, termasuk juga pada anak-anak.
Melansir pada portal Diabetes Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan hingga Januari 2023 terdapat lonjakan kasus diabetes pada anak hingga 70 kali lipat. Terhitung ada 2 kasus diabetes pada anak dari setiap 100 ribu anak-anak Indonesia atau tepatnya sampai di angka 1.645 pasien anak.
IDAI juga mengelompokkan kasus diabetes pada anak berdasarkan rentan usia dan jenis kelamin yang dapat dilihat dari tabel berikut ini.

Berdasarkan kedua tabel tersebut, Medipals dapat melihat bahwa kasus diabetes pada anak Indonesia paling tinggi terjadi di rentang usia 10-14 tahun dengan jenis kelamin perempuan. Tentunya angka ini dapat lebih besar lagi faktanya dikarenakan masih banyaknya kasus diabetes pada anak yang tidak terdata.
Mengapa Diabetes Pada Anak Bisa Terjadi?

Penyebab diabetes pada anak
Ada banyak penyebab anak-anak mengalami diabetes. Seperti yang kita tahu bahwa diabetes terbagi dalam 2 tipe, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Bagaimana diabetes tipe 1 dan 2 bisa menyerang anak-anak?
Diabetes Tipe 1 Pada Anak

Diabetes tipe 1 pada anak
Diabetes melitus tipe 1 dapat terjadi karena adanya kegagalan fungsi imun atau lebih familiar disebut penyakit autoimun. Kondisi ini sering terjadi pada anak-anak dan juga remaja di mana sistem imun yang seharusnya melindungi kekebalan tubuh malah menyerang dirinya sendiri.
Akibat dari kegagalan fungsi ini, tubuh tidak menghasilkan cukup banyak insulin atau bahkan tidak menghasilkan insulin sama sekali sehingga gula yang masuk ke dalam darah tidak bisa ditransformasikan menjadi energi.
Karena penyebab pastinya masih terus diteliti, diabetes tipe 1 ini tidak banyak terjadi di seluruh dunia. Diperkirakan penderitanya berjumlah kurang lebih 9,5% di seluruh dunia.
Diabetes Tipe 2 Pada Anak

Gaya hidup pengaruhi diabetes pada anak
Sedangkan untuk diabetes tipe 2 terjadi karena adanya kenaikan gula darah akibat kelainan tubuh dalam memproduksi insulin. Penyakit yang satu ini sangat erat kaitannya terhadap gaya hidup yang tidak sehat.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan diabetes tipe 2 pada anak, antara lain:
- Faktor genetik
- Adanya berat badan yang berlebih
- Kebiasaan konsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula yang tinggi
- Melakukan diet dengan tidak seimbang
Melansir jurnal Diabetes Res Clin Pract tahun 2022 ditemukan sekitar 41.600 kasus baru diabetes tipe 2 pada anak-anak di seluruh dunia pada tahun 2021. Sekitar 30% sampai 40% berasal dari negara Tiongkok, India, dan Amerika Serikat.
Namun meskipun demikian, anak-anak Indonesia juga tidak luput dari ancaman diabetes tipe 2. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013 menemukan fakta bahwa 18,8% anak-anak Indonesia usia 5-12 tahun mengalami kenaikan berat badan yang berlebih dan 10,8% masuk ke dalam kategori obesitas. Keduanya sangat berisiko tinggi terhadap diabetes tipe 2.
Apa yang harus dilakukan apabila anak terkena diabetes?

Pengobatan diabetes pada anak
Apabila anak Anda terdiagnosis diabetes, jangan khawatir karena kita tetap bisa melakukan usaha yang terbaik. Untuk pengobatan yang disarankan adalah dengan menemui dokter anak sehingga Medipals mendapatkan pengarahan tindakan medis tertentu atau referensi pola hidup sehat.
Pada kasus diabetes tipe 1, dokter akan melakukan terapi insulin pada anak agar kadar gula dalam darah dapat terkendali. Namun pada diabetes tipe 2, umumnya dokter akan memberikan obat-obatan sekaligus saran untuk mengubah gaya hidup ke arah yang lebih sehat. Terapi insulin bisa saja dilakukan dengan catatan kondisi diabetes tipe 2 yang sudah berat.
Beberapa perubahan gaya hidup untuk mengurangi risiko diabetes pada anak:
- Mengubah pola makan yang lebih sehat dengan banyak mengonsumsi air putih, mengurangi makanan dan minuman manis, memperbanyak sayur dan buah, serta tidak makan secara berlebihan.
- Memperbanyak aktivitas fisik seperti berolahraga, membersihkan rumah, bercocok tanam, mengajak anak berkreasi, dan membagi aktivitas fisik tersebut dalam durasi yang singkat tapi sering dilakukan.
Selain kedua kegiatan tersebut, Medipals juga dapat melakukan pengecekan diabetes secara rutin pada anak agar memastikan kadar gula darah terkontrol. Berikan pula semangat supaya anak-anak tetap ceria dan mampu menjalani segala bentuk pengobatan medis dengan kondisi mental yang lebih sehat. Jangan biarkan anak-anak merasa tertekan atau patah semangat akibat kondisi diabetes yang mereka alami.
Itulah penjelasan singkat dari ancaman diabetes pada anak. Mari lindungi anak-anak kita agar selalu sehat sehingga bisa melangkah untuk masa depan yang lebih baik.