Articlesbreadcrumb
Cara Penyebaran Antraks, Cepat dan Dapat Sebabkan Kematian
Cara Penyebaran Antraks, Cepat dan Dapat Sebabkan Kematian
Article
Cara Penyebaran Antraks, Cepat dan Dapat Sebabkan Kematian

Antraks pada manusia dapat terjadi dengan mudah akibat interaksi antara manusia dan hewan yang terjangkit bakteri antraks. Seperti kasus yang baru-baru ini terjadi di mana 87 warga Gunungkidul dinyatakan positif antraks seusai mengonsumsi daging sapi yang terjangkit penyakit tersebut. Akibat peristiwa ini, 1 orang dinyatakan meninggal dan sisanya mendapatkan perawatan medis.

Peristiwa ini bermula saat beberapa ekor sapi dinyatakan sakit dan mati. Kemudian sapi-sapi sakit tersebut dijadikan bahan makanan oleh warga setempat. Warga bahkan sempat ada yang menggali kuburan sapi yang sakit untuk diambil dagingnya. Akibat hal ini, penularan antraks pun menjadi tidak terbendung.

Melansir jurnal yang diterbitkan Badan Litbang Kemenkes, kasus antraks di seluruh dunia dapat tembus sekitar 20.000 - 100.000 per tahunnya pada hewan ternak dan sekitar 2.000 - 20.000 kasus antraks pada manusia. Penyebarannya jauh lebih besar pada negara-negara yang berkembang atau jika dibuat skala infeksi antraks pada hewan/manusia sekitar 1/10.

Picture2.jpg

Gambar 1. Ilustrasi pasien antraks.

 

Di Indonesia, antraks bersifat endemik berulang dan tersebar setidaknya di 14 provinsi antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sumatera Barat, Jambi, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Gorontalo. Sedangkan untuk jumlah kasus setiap tahunnya, Kemenkes mencatat dari tahun 2011-2018, kasus antraks masih terus fluktuatif dengan sejumlah korban jiwa yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Picture3.jpg

Gambar 2. Grafik jumlah kasus dan jumlah kematian akibat penyakit antraks di Indonesia.

 

Antraks sendiri termasuk dalam zoonosis atau penyakit yang menjangkit hewan ternak dan dapat menular pada manusia. Bakteri antraks atau Bacillus anthracis umumnya terdapat di dalam tanah. Bakteri ini berumur panjang bahkan bisa ratusan tahun dan tahan terhadap suhu ekstrem serta sulit dimatikan dengan bahan-bahan kimia maupun disinfektan.

Karena karakteristiknya yang kuat, bakteri antraks dapat dengan mudah mengontaminasi hewan ternak melalui rumput dari tanah yang tercemar. Bakteri antraks yang masuk ke dalam tubuh hewan akan berkembang biak dan membuat hewan tersebut sakit bahkan hingga mati. Bakteri antraks juga akan ikut keluar bersama feses dan urin hewan serta bersemayam di bangkai hewan tersebut. Penguburan dengan prosedur yang tepat sangat disarankan apabila ada hewan ternak yang terjangkit antraks.

Bagaimana penularan antraks pada manusia bisa terjadi?

Picture4.jpg

Gambar 3. Ilustrasi cara penularan antraks

 

Medipals, penyebaran antraks dapat terjadi melalui 3 cara, antara lain:

1. Penularan Kontak Melalui Kulit

Bakteri antraks pada hewan ternak dapat masuk ke dalam kulit melalui luka luar yang terbuka. Dari penularan ini, penderitanya dapat memiliki ciri-ciri seperti munculnya benjolan di kulit dengan rasa gatal. Benjolan tersebut umumnya muncul di area wajah, leher, dan lengan. Apabila tidak segera ditangani, benjolan ini dapat berubah menjadi borok hitam yang tidak disertai rasa sakit.

2. Penularan Melalui Saluran Cerna

Penularan antraks selanjutnya dapat terjadi melalui saluran cerna. Hal ini disebabkan oleh orang-orang yang mengonsumsi daging yang sudah terjangkit antraks. Akibat dari penularan melalui saluran cerna, antraks pada manusia dapat terlihat melalui ciri-ciri seperti mual dan muntah, sakit tenggorokan, rasa sulit menelan, hilangnya nafsu makan, diare, demam, sakit kepala, dan benjolan di leher.

3. Penularan Dari Saluran Pernapasan

Bentuk penularan bakteri antraks yang terakhir ialah pernapasan. Hal ini dapat terjadi apabila spora antraks terhirup saat kita sedang mengolah kulit atau bulu dari hewan ternak yang terjangkit antraks.

Penularan antraks melalui pernapasan ini dapat dilihat gejalanya antara lain rasa nyeri saat menelan, demam, nyeri otot, sesak napas, dada yang terasa tidak nyaman, mudah lelah, bahkan bisa berakhir pada radang selaput otak (meningitis).

 

Lalu apa yang bisa kita lakukan jika terjangkit antraks?

Picture5.jpg

Gambar 4. Ilustrasi tindakan medis saat mengalami gejala antraks

 

Meskipun terdengar berbahaya dan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kematian, Medipals tidak perlu khawatir karena antraks masih bisa disembuhkan. Apabila medipals merasakan gejala dari antraks, disarankan untuk segera melakukan pengobatan melalui dokter atau fasilitas kesehatan terdekat.

Antraks dapat diobati dengan antibiotik seperti penisilin, ciprofloxacin, dan doxycycline yang diresepkan oleh dokter.

Selain itu serangkaian tes kesehatan juga diperlukan agar diagnosis antraks dapat diketahui secara pasti. Tes kesehatan yang mungkin akan dijalani antara lain:

  • Tes kulit dengan mengambil sampel kulit atau cairan dari luka yang diduga terinfeksi bakteri antraks.
  • Tes darah untuk mengetahui kandungan bakteri antraks dalam darah.
  • Rontgen dada untuk memeriksa kelainan paru-paru akibat bakteri antraks yang terhirup.
  • Pemeriksaan feses untuk mendeteksi adanya bakteri antraks yang masuk melalui saluran cerna.
  • Pungsi lumbal dengan mengambil cairan saraf tulang belakang dengan jarum untuk kemudian diteliti di laboratorium.

Itulah bahaya antraks pada manusia. Bakteri satu ini memang cukup berbahaya sehingga pastikan Medipals untuk selalu berhati-hati dalam memilih daging untuk dikonsumsi. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin atau saat terjadi gejala masalah kesehatan tertentu juga sangat disarankan untuk mencegah penyebaran suatu penyakit secara masif.

Topik yang Direkomendasikan
Artikel Terbaru