
Hadirnya kasus gangguan pernapasan, khususnya golongan anak-anak di Tiongkok, telah menarik perhatian dunia dalam beberapa waktu terakhir. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran yang mendalam karena belum ditemukannya informasi mengenai sumber dan jenis infeksi yang menyebabkannya.
Dilansir oleh University of Minnesota, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok serta Rumah Sakit Anak Beijing mengatakan kepada WHO bahwa tidak ada deteksi patogen yang tidak biasa atau baru, juga tidak ada perubahan dalam presentasi penyakit. Mereka juga menyatakan bahwa peningkatan penyakit pernapasan pada anak-anak tidak melebihi kapasitas rumah sakit lokal. Hal inilah yang menjadikan kasus Pneumonia ini dinilai ‘misterius’.
Peningkatan Kasus Pneumonia Misterius di China Utara

Sejak pertengahan Oktober 2023, World Health Organization (WHO) telah memantau peningkatan kasus penyakit pernapasan pada anak-anak di bagian utara Tiongkok. Chinese National Health Commission melaporkan peningkatan penyakit pernapasan, terutama pada anak-anak, yang mereka hubungkan dengan penghapusan pembatasan COVID-19 dan kedatangan musim dingin.
Apa itu pneumonia?
Pneumonia adalah suatu kondisi infeksi pada paru-paru yang dapat disebabkan oleh berbagai jenis patogen, seperti virus, bakteri, atau bahkan jamur. Gejalanya dapat bervariasi dari ringan hingga parah, termasuk demam tinggi, batuk berdahak, kesulitan bernapas, dan pada kasus yang lebih serius, bisa mengancam nyawa.
Pemicu dan Patogen yang Terdeteksi
Peningkatan ini dikaitkan dengan sirkulasi patogen yang sudah dikenal. Adapun World Health Organization mengaitkan fenomena ini kepada patogen seperti influenza, Mycoplasma pneumoniae, virus syncytial pernapasan (RSV), dan SARS-CoV-2. Meskipun tidak ada deteksi patogen baru atau presentasi klinis yang tidak biasa, peningkatan penyakit pernapasan ini diidentifikasi sejak Oktober dan telah mencakup berbagai patogen yang sudah dikenal.
Upaya Kolaborasi dan Informasi dari WHO
WHO telah berkomunikasi dengan otoritas kesehatan Tiongkok untuk meminta informasi lebih lanjut terkait epidemiologi, klinis, dan hasil laboratorium dari kasus-kasus yang dilaporkan. Hal ini untuk memahami apakah kelompok pneumonia yang tak terdiagnosis di beberapa rumah sakit anak merupakan peristiwa terpisah atau bagian dari peningkatan penyakit yang sudah dikenal.
Penilaian Risiko dan Rekomendasi WHO
Informasi terperinci yang tersedia masih terbatas untuk menilai risiko keseluruhan kasus penyakit pernapasan ini pada anak-anak. Namun, dengan kedatangan musim dingin maupun hujan saat ini, peningkatan tren penyebaran virus pernapasan dapat meningkat.
Meskipun gejala yang dilaporkan umumnya disebabkan oleh patogen yang sudah dikenal, WHO tetap memantau situasi ini dengan ketat dan merekomendasikan tindakan pencegahan, termasuk vaksinasi yang direkomendasikan dan langkah-langkah higienis untuk mengurangi risiko penyakit pernapasan.
Gejala Pneumonia

National Heart, Lung, and Blood Institute membagikan daftar gejala pneumonia yang patut diwaspadai. Adapun gejala pada umumnya sebagai berikut:
1. Nyeri dada saat bernapas atau batuk.
2. Menggigil.
3. Batuk dengan atau tanpa dahak.
4. Demam.
5. Rendahnya tingkat oksigen dalam darah, dapat diukur dengan pulse oximeter.
6. Sesak napas.
7. Gejala lain dapat meliputi sakit kepala, nyeri otot, kelelahan ekstrem, mual, muntah, dan diare.
Pada orang dewasa dan individu dengan kondisi kesehatan serius, gejalanya mungkin tidak khas. Mereka mungkin tidak mengalami demam, tetapi suhu tubuhnya rendah daripada normal. Pada orang dewasa yang terkena pneumonia, mereka mungkin merasa lemah atau linglung (kebingungan secara tiba-tiba).
Pada bayi, terkadang gejalanya tidak tipikal. Mereka mungkin merasakan gejala muntah, demam, batuk, terlihat gelisah atau lelah tanpa energi. Bayi juga dapat menunjukkan tanda-tanda masalah pernapasan berikut:
1. Warna kebiruan pada kulit dan bibir.
2. Mendengus.
3. Kontraksi otot diantara tulang rusuk saat bernapas.
4. Pernapasan yang cepat.
5. Pembukaan lubang hidung yang melebar setiap kali bernapas.
Langkah Awal Pencegahan
WHO menghimbau bagi masyarakat, khususnya di China untuk mengikuti langkah-langkah pencegahan guna mengurangi risiko penyakit pernapasan. Hal ini meliputi vaksinasi yang direkomendasikan, menjaga jarak dari orang yang sakit, tetap di dalam rumah saat sakit, melakukan tes dan perawatan medis jika diperlukan, menggunakan masker sesuai kebutuhan, memastikan ventilasi yang baik, dan rajin mencuci tangan. Langkah-langkah pencegahan ini bukan hanya melindungi diri sendiri tetapi juga membantu mengurangi penyebaran penyakit pernapasan secara luas di masyarakat.
Sumber:
https://www.who.int/health-topics/pneumonia#tab=tab_1
https://www.cidrap.umn.edu/adenovirus/pneumonia-outbreak-chinese-kids-linked-known-pathogens
https://www.who.int/news/item/22-11-2023-who-statement-on-reported-clusters-of-respiratory-illness-in-children-in-northern-china
https://www.nhlbi.nih.gov/health/pneumonia/diagnosis
https://www.nhlbi.nih.gov/health/pneumonia/symptoms
https://www.who.int/emergencies/disease-outbreak-news/item/2023-DON494