Articlesbreadcrumb
Global Boiling, Ancaman Bumi Memanas dan Dampaknya Bagi Kesehatan
Global Boiling, Ancaman Bumi Memanas dan Dampaknya Bagi Kesehatan
Article
Global Boiling, Ancaman Bumi Memanas dan Dampaknya Bagi Kesehatan

Global boiling menjadi isu yang santer-santernya dibahas belakangan ini. Pasalnya Sekjen PBB, António Guterres, melalui konferensi pers menyatakan bahwa bumi memang tidak lagi menyandang predikat global warming, namun masuk ke tahap yang lebih parah yaitu global boiling atau bumi yang mendidih.

"Perubahan lingkungan benar terjadi. Ini mengerikan dan apa yang kita rasakan sekarang masih berupa permulaan. Era global warming telah usai. Era global boiling baru dimulai. Udara tidak lagi layak dihirup, suhu panas sudah sulit dihadapi, eksploitasi bahan bakar fosil dan lingkungan sudah tidak bisa lagi diterima." ujarnya.

Tercatat pada 6 Juli 2023 sebagai hari terpanas di bumi sejak 1979 saat suhu rata-rata global dihitung pertama kali. Tidak sampai di situ, bulan Juli 2023 secara keseluruhan juga disebut sebagai bulan terpanas sepanjang sejarah.

Global boiling tidak hanya menyebabkan kekeringan. Tingkat panas yang ekstrem ini juga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan lain seperti kebakaran hutan, badai, banjir, dan cuaca ekstrem lainnya.

Selain dari kerusakan alam, global boiling juga berpengaruh pada kesehatan masyarakat. Melalui artikel ini, mari kita bahas apa saja gangguan kesehatan terkait global boiling, dan cara pencegahan agar kita tetap sehat di era bumi yang mendidih ini.

 

Masalah Kesehatan Akibat Global Boiling

Kementerian kesehatan menyebutkan beberapa gejala maupun penyakit yang perlu diwaspadai akibat cuaca panas ekstrem, antara lain:

1. Dehidrasi

Picture3.jpg

Gambar 1. Cuaca ekstrem mengakibatkan dehidrasi

Masalah kesehatan yang paling pertama terasa akibat cuaca panas ekstrem ialah dehidrasi. Hal ini disebabkan tubuh mengeluarkan keringat untuk menyeimbangkan suhu di dalam badan dengan panas berlebih yang ada di luar. Akibatnya banyak cairan tubuh yang keluar, sehingga dehidrasi pun tidak terhindari.

 

2. Heat Stroke

Picture4.jpg

Gambar 2. Ilustrasi Heat Stroke

Heat stroke adalah gejala yang terjadi apabila tubuh tidak dalam kondisi mampu mengontrol suhunya sendiri. Dalam keadaan ini, suhu tubuh dapat meningkat sampai 41 derajat celcius dalam waktu singkat atau berkisar 10-15 menit.

 

3. Sakit Kepala Sebelah (Migrain)

Picture5.jpg

Gambar 3. Ilustrasi sakit kepala sebelah atau migrain karena cuaca panas

Apakah Medipals sering merasa sakit kepala akhir-akhir ini? Hal ini bisa jadi disebabkan oleh perubahan kadar hormon serotonin akibat cuaca panas yang ekstrem. Suhu yang panas dapat menyebabkan heat exhaustion dan heat stroke yang ditandai dengan sakit kepala.

 

4. Panas Dalam

Picture6.jpg

Gambar 4. Ilustrasi Panas Dalam

Panas dalam dapat terjadi akibat suhu tinggi yang ekstrem. Hal ini dikarenakan kurangnya asupan air dalam tubuh sehingga tubuh kekurangan cairan dan dehidrasi. Panas dalam dapat ditandai dengan kondisi bibir yang kering dan pecah-pecah.

 

5. Infeksi Saluran Pernapasan

Picture7.jpg

Gambar 5. Ilustrasi penderita ISPA alami sesak napas 

Suhu panas yang ekstrem juga dapat meningkatkan polusi udara. Hal ini disebabkan adanya peningkatan pembakaran hasil fosil yang mengeluarkan emisi berbahaya. Zat-zat yang terperangkap di udara ini dapat meningkatkan infeksi saluran pernapasan apabila terhirup. Gejala ISPA yang paling umum ialah batuk, demam, sakit kepala, pilek, sakit tenggorokan, dan kesulitan bernapas.

Baca juga (Polusi Udara Buruk, Mengancam Kesehatan Warga. Kenali Dampaknya!)

 

6. Sakit Mata

Picture8.jpg

Gambar 6. Ilustrasi Iritasi Mata

Gangguan kesehatan lain akibat global boiling adalah rentannya mata mengalami iritasi. Hal ini dikarenakan banyaknya debu, udara kering, dan paparan sinar UV berlebih yang masuk ke dalam mata.

 

Apa saja yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan di era global boiling?

Picture9.jpg

Gambar 7. Hal-hal yang Bisa Dilakukan untuk Menjaga Kesehatan di Era Global Boiling

Masih dari António Guterres, Sekjen PBB yang menyatakan bahwa fenomena global boiling ini adalah sebuah fakta yang harus kita terima sebagai kenormalan baru. Untuk itu setiap negara diminta untuk mampu menjaga warga negaranya dan juga alam agar dapat bertahan.

Untuk itu ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk melindungi diri sendiri selama global boiling, antara lain:

  • Menjaga tubuh agar tidak dehidrasi dengan banyak konsumsi air mineral sesuai kebutuhan tubuh.
  • Gunakan skincare pelembab dan sunscreen untuk melindungi kulit wajah dari paparan sinar matahari langsung.
  • Perbanyak konsumsi buah dan sayur yang mengandung banyak air seperti mentimun, semanga, tomat, stroberi, dan lain-lain.
  • Kurangi makanan penyebab panas dalam seperti cabe, lada hitam, dan gorengan.
  • Gunakan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat. Jika perlu, gunakan payung atau topi saat keluar rumah.
  • Konsumsi vitamin untuk menjaga tubuh tetap fit dan istirahat yang cukup.

Itulah fenomena global boiling yang sedang kita alami saat ini. Menyadarinya lebih awal dapat menjadi langkah tanggap cepat untuk melindungi diri sendiri, keluarga, orang-orang yang kita cintai, serta mengambil tindakan nyata untuk bersama-sama menjaga bumi agar tidak bertambah panas.

Recommended Topic
Latest Article